Minggu, 10 November 2013

Refleksi Hari Pahlawan

Jadilah Pahlawan Buat Keluarga!

Beban hidup yang semakin berat jangan anda biarkan berlarut-larut! Berbuatlah yang terbaik, salah satunya dengan membangun bisnis sebagai tambahan penghasilan dimulai dari sini. Ambil peluang bisnis anda sekarang!

Menyambut kembali peringatan momentum bersejarah yaitu pertempuran 10 November di Surabaya, sudah selayaknya kita menyelami kembali makna Hari Pahlawan dan kepahlawanan itu sendiri. Karena siapa lagi yang mau peduli kalau bukan kita sebagai generasi muda yang meneruskan perjuangan para pahlawan?

Terlepas dari berbagai problematika yang dialami oleh generasi muda Indonesia, pada dasarnya generasi muda tetap harus berjuang untuk survive di tengah gempuran globalisasi yang membawa dampak degenerasi yang sangat luar biasa! Kenapa begitu?

Karena globalisasi adalah misi terselubung imperialis yang dikemas untuk menguasai bangsa Indonesia.

Mang makanan apaan tuh "imperialis"?

Wah... kalau generasi muda kayak yang satu ini, bisa-bisa mati konyol kena tipu daya para penjajah yang namanya imperialis. Mau tau apa itu imperialis? Kalau ente tau arti sebenarnya, bisa bergidik (sama dengan merinding) ente dibuatnya.

Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri (Wikipedia Indonesia).

Nah para pelaku imperialisme inilah yang dikenal dengan imperialis. Mau tau mana saja negara-negara yang menerapkan prinsip tersebut, baik secara terang-terangan maupun samar? Tidak lain dan bukan adalah Amerika Serikat. Nah lho, ada yang nggak terima negara favoritnya dituduh imperialis. Lha kenyataannya begitu kok, mau gimana lagi.

Dengan membuka sedikit pandangan buat generasi muda yang mungkin termasuk pembaca sekalian, maka sudah tidak ada waktu lagi untuk bersantai menghadapi tipu daya imperialis yang genderang perangnya akan ditabuh saat penerapan perdagangan bebas di seluruh negara di dunia. Kalau tidak mau terlena dan mati perlahan di lumbung padi sendiri.

Trus... kita harus ngapain donk?!

Eits, sudah pada panas neh? Kalem mas bro... hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah membangun 3 pondasi benteng diri dan lingkungan yang meliputi :
  1. Pola pikir. Jangan suka yang praktis-praktis aja. Kalau mau sukses di era sekarang ini kudu mikir strategi. Dengan pola pikir yang strategis dalam kehidupan pribadi kita juga lingkungan, maka impian sukses kita akan berakhir pada kontribusi yang akan mengubah diri kita dan lingkungan ke arah yang lebih baik. Baik yang sebenarnya, bukan yang abal-abal. Contoh : kalau kita mau jadi wakil rakyat, jangan cuma bisa pencitraan doang. Kalau pencitraan doang, anak kecil aja bisa ngelakonin. Kayak kalo lagi ada maunya, manis-manis sama ortu.
  2. Sikap. Saatnya bersikap positif dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Salah besar kalau generasi muda punya sikap egepe (kalau dipanjangkan "emang gue pikirin?"). Juga jargon yang suka dikampanyekan soimah, "emang masalah buat elo?" Haduh! Orang Indonesia yang satu ini nambah parah budaya generasi muda. Mulailah dengan sikap saling tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari, biar itu nolongin cewek gebetan. Tapi yang lebih luar biasa lagi, nolonginnya pas ngadain acara amal buat santunan 1.000 anak yatim. Busyet! dah...
  3. Kemandirian. Kemandirian harus dimiliki! Karena dengan kemandirian, kita tidak akan sengsara ketika diboikot oleh para imperialis dan antek-anteknya. Contoh : ketika kita terbiasa menggunakan produk dalam negeri maka ketika produk impor tak lagi ada, kita pun tak ambil pusing. Malah gempuran produk impor tidak akan membuat kita terpengaruh. Apalagi kita sebagai generasi muda Indonesia menemukan inovasi produk unggulan yang bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, maka selamat tinggal produk impor.
Ketiga pondasi inilah yang akan memperkuat benteng diri kita dan lingkungan dalam menghadapi globalisasi. Selamat Hari Pahlawan,

Jadilah pahlawan dengan langkah kecil berdampak besar untuk perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Mari sampaikan pandangan anda melalui kolom komentar.


0 komentar:

Posting Komentar