Senin, 03 Januari 2011

Konsep keseimbangan jasadiyah


Bagi personal yang super sibuk pasti dihadapkan pada tuntutan aktivitas yang super padat. Di sisi lain, tubuh juga menuntut pemenuhan kebutuhan nutrisi dan istirahat yang cukup. Menghadapi tuntutan tersebut, tidak mudah untuk memenuhinya apabila tidak memahami konsep keseimbangan jasadiyah. Pemahaman tersebut akan sangat membantu dalam menjalankan padatnya aktivitas dengan baik, dengan tidak mengabaikan pemenuhan hak-hak tubuh.

Pemenuhan kebutuhan jasadiyah sebenarnya ditekankan dalam diri seorang muslim. Karena Rasulullah sangat menganjurkan agar setiap muslim memiliki jasadiyah yang kuat dalam mendukung optimalisasi amal dan berjalannya roda da’wah. Dengan demikian tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk enggan beramal dan berda’wah karena kondisi jasadiyah yang tidak mendukung alias sakit-sakitan.

Lantas, bagaimana menerapkan prinsip keseimbangan jasadiyah ini?

1. Penuhi hak tubuh anda, berolahragalah!

Olah raga tidak harus menyita waktu. Anda yang super sibuk pun sebenarnya bisa meluangkan waktu, asalkan mau. Karena kendala yang dihadapi personal super sibuk adalah rasa enggan. Dengan dalih tidak memiliki cukup waktu, mereka menuruti rasa enggan tersebut. Padahal olah raga merupakan hak tubuh yang harus dipenuhi.
Nah… kalau hak tubuh tidak dipenuhi, dimana tanggung jawab kita sebagai pemilik tubuh? Apakah dengan mengabaikan hak-hak tubuh kita, kita tidak akan mengalami kesulitan di kemudian hari?

Jawaban atas pertanyaan tersebut ada pada hati kecil kita dan kesulitan itu akan dating sebagai bentuk peringatan Allah SWT atas keengganan kita memenuhi hak-hak tubuh. Kalau tidak yakin, silahkan dibuktikan!

Maka, menyadari tanggung jawab dalam pemenuhan hak-hak tubuh adalah bentuk rasa syukur terhadap nikmat dan karunia yang diberikan Allah SWT kepada kita. Dengan bersyukur, Allah SWT akan menambahkan nikmat-Nya kepada kita melalui kesehatan dan dukungan tubuh yang fit dalam menjalankan setiap aktivitas. Insya Allah

2. Makan enak boleh, tapi jangan berlebihan!

Maksudnya bukan melarang untuk makan enak, karena makan enak juga merupakan bentuk apresiasi terhadap keinginan kita pribadi. Namun jika kita memahami tujuan dari makan, tentu kita akan mencukupkan diri dengan asupan nutrisi yang penting bagi tubuh saja.

Nah… bila kebutuhan nutrisi telah terpenuhi, maka sudah menjadi keharusan untuk mencukupkannya. Jika berlebihan maka kita hanya akan membebani tubuh kita dengan asupan nutrisi berlebihan hingga berpotensi menjadi sumber penyakit dalam tubuh. Kalau sudah begini, akhirnya makan jadi nggak enak kan…?

Dua kunci keseimbangan ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Dengan keseimbangan jasadiyah, akan mendukung kelancaran dalam beraktivitas. Sehingga padatnya aktivitas dapat dihadapi dengan semangat dan bergairah! Insya Allah

0 komentar:

Posting Komentar